Sejarah Kaos
Sabtu, 11 Januari 2014
1
komentar
Rebel Without a Cause: inilah film yang semakin memopulerkan kaos oblong alias T-shirt,
terutama di kalangan kaum muda pada paruh kedua era 1950-an. kaos oblong, celana blue jeans dan tentu saja jaket merah—jangan lupa pula rambut jambulnya. T-shirt,
jins, dan jaket kulit kemudian menjadi semacam simbol pemberontakan
kaum muda.Sebelumnya, Marlon Brando mengagetkan dunia mode dengan kaosnya
lewat film A Streetcar Named Desire tahun 1951. Dalam poster resmi film
arahan sutradara Elia Kazan itu tampak Brando mengenakan T-shirt
putih dengan lengan tergulung sehingga memperlihatkan lengannya yang
gempal. Ia tengah memeluk Vivien Leigh, aktris rekan mainnya dalam film
tersebut. Kaossejak itu menjadi alternatif gaya berpakaian kaum muda.Marlon Brando dan James Dean adalah pemberontak yang menjadikan kaos populer lewat film layar lebar. Perlu dicatat, mereka saat itu menggunakan kaos polos tanpa sentuhan grafis sedikit pun.Kaos terbukti diterima kaum muda. Buku The T-Shirt: A Collection of 500 Design yang disusun Luo Lv, Zhang Huiguang menuliskan pada paruh kedua 1960-an, kaos telah menjadi medium penyampai ekspresi, identitas kelompok, dan protes.
James
Dean, aktor utama dalam film produksi tahun 1955 itu, mengenakanGenerasi Bunga dengan kaum hippies-nya menggunakan kaos ikat-celup sebagai identitas kaumnya. Model ini menyebar hingga Indonesia sampai ke tingkat kampung-kampung. Muncullah kaos yang dicelup ke dalam cairan pewarna wantek. Sebelumnya, kaos diikat dengan senar—seperti teknik jumputan.
Protes kaum muda pada kebijakan perang Vietnam di akhir 1960-an melancarkan protes damai dengan kaos ”Make Love Not War” dan ”Give Peace a Chance”. Salah satu pemakainya adalah John Lennon, penggubah lagu ”Give Peace a Chance”. Simbol perdamaian, peace, rancangan Gerald Holtom yang berbentuk seperti kemudi mobil itu tertera di kaos dan dikenakan orang di mana-mana, termasuk Indonesia.
Sejak itu kaos tak pernah lepas dari kultur kaum muda dan mereka yang berhati muda. Kaos menjadi penyampai segala bentuk ”ideologi” dari musik, selera, sampai politik.
Ini merupakan ”evolusi” karena sebelumnya kaos adalah undershirts alias pakaian dalam yang lewat proses panjang menjadi pakaian luar dan bagian dari pop culture. Tahun 1913 angkatan laut AS menjadikan T-shirt sebagai pakaian pelapis resmi. Prajurit yang ditempatkan di daerah berhawa panas sering hanya mengenakan T-shirt. Sejak saat itu, tepatnya pada tahun 1920, T-shirt masuk entri dalam kamus Merriam—Webster.
Dinamika mode tak pernah berhenti. Mereka yang mengingkari putaran mode akan berisiko menjadi out of date atau penghuni museum.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sejarah Kaos
Ditulis oleh B J S
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://macamkaossablon.blogspot.com/2014/01/sejarah-kaos.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh B J S
Rating Blog 5 dari 5
1 komentar:
jos bos
Posting Komentar